Armeta Niasari: Ajak Murid TK Belajar Baca & Hitung Lewat Board Game [Guru Bermain]

Armeta Niasari: Ajak Murid TK Belajar Baca & Hitung Lewat Board Game [Guru Bermain]

Belajar membaca dan berhitung sejak dini amatlah penting. Bersyukur kita yang merasakan sekolah bisa mengasah kemampuan baca dan hitung untuk dipakai di kehidupan sehari-hari. Kalau dulu guru mengajar membaca dengan “I-N-I B-U-D-I”, ibu guru yang satu ini mengajarnya lewat board game lho.

Mari berkenalan dengan ibu Armeta Niasari, beliau adalah seorang guru di TK Islam Terpadu Nurul Fikri Depok. Bu Meta, panggilan akrabnya, sudah mengajar di sana sejak tahun 1997 meskipun awalnya menjadi guru untuk murid-murid usia 3-4 tahun alias kelas Playground. Setelah berselang beberapa tahun, barulah bu Meta mulai mengajar di TK A dan TK B.

Cerita sedikit prestasi beliau. Pada tahun 2019, bu Meta berhasil meraih juara 1 lomba bercerita yang diadakan oleh SIT Nurul Fikri, dan di tahun yang sama kembali mendapatkan juara 1 lomba guru berprestasi mewakili kota Depok untuk selanjutnya lomba ke tingkat provinsi. Prestasinya juga merambah ke bidang literasi dengan menulis beberapa buku antologi. Bahkan hingga artikel ini ditulis beliau sudah menciptakan dua board game untuk mengajar di kelas.

Baca juga: Siska Timarawati: Sulap Mapel Menggambar Jadi Board Game [Guru Bermain]

Armenita Niasari
Bu Armeta Niasari (kiri) saat meraih juara 2 lomba cerdas cermat bersama guru SIT lainnya | Foto: CCEC Nurul Fikri

Ingin sesi belajar lebih seru

Alasan mengapa board game menjadi media yang dipakai untuk mengajar karena ingin menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dari situlah, berhubung board game adalah media permainan tentunya murid-murid tidak akan menolak kalau diajak bermain, padahal mereka juga sambil belajar.

“Alasan mengajar menggunakan game adalah agar anak mudah memahami materi pelajaran. Yang saya harapkan anak jadi bisa belajar dengan cara menyenangkan,” ungkap bu Armeta Niasari.

Satu dari dua board game yang dirancang berjudul Catung Garden, kata “catung” sendiri merupakan gabungan antara “baca” dan “hitung”. Dengan target pemain adalah anak-anak didiknya yang masih di TK B, tentu cara bermainnya tidak sulit.

Catung Garden buatan bu Meta

Board game ini memiliki ukuran besar karena dicetak sebagai alas bermain yang berukuran 2 meter kali 2 meter. Dimulai dengan guru meletakkan kartu kegiatan yang akan dilakukan anak di pinggir alas, dan reward berupa bintang juga sudah diletakkan di samping alas. Lalu setiap anak mengalungkan kantung di leher masing-masing untuk menyimpan Bintang.

Selanjutnya anak-anak suit untuk menentukan siapa yang bermain duluan, dan anak mengambil kartu yang berwarna merah, kuning, biru atau hijau untuk menentukan berapa langkah anak harus berjalan. Kemudian anak menjawab kartu kegiatan tentang berhitung dan membaca yang tadi disimpan di pinggir alas. Jika benar, anak mendapatkan bintang.

Ada beberapa petak yang membuat anak bisa lanjut melangkah ke petak di atasnya atau malah turun ke petak di bawahnya. Anak yang paling banyak mengumpulkan bintang dialah pemenangnya.

Murid dan guru sama-sama belajar

Saat ini permainan hanya bisa dimainkan untuk dua anak saja, jadi harus gantian dan mengantri. Akan tetapi ternyata murid yang menunggu bukannya merasa bosan malah ikut heboh.

“Yang antri menunggu malah memberi semangat temannya yang sedang bermain. Secara tidak langsung melatih bersabar juga,” kata bu Meta.

Rupanya apa yang diharapkan di awal berhasil diwujudkan dengan board game. Selain itu bu Meta berniat untuk terus mengembangkannya agar bisa dimainkan lebih banyak anak dalam satu sesi.

“Dengan mengajak bermain board game, anak terlihat gembira sepanjang permainan berlangsung. Tanpa anak sadari, mereka semakin matang konsep memahami angka dan membaca sederhana. Dan saya juga jadi belajar bagaimana memperbaiki gamenya. Saya ingin menambah kartu soal sehingga anak yang bermain lebih dari dua orang, ini juga untuk mempersingkat waktu bermain.” imbuhnya.

Wah, seru ya! Rupanya mengajak anak belajar dengan cara bermain bisa jadi sangat menyenangkan, murid senang dan materi pembelajarannya pun tersampaikan. Apalagi gurunya juga terus semangat untuk mengoptimalkan board game buatannya.

Simak cerita seru dari pengalaman para guru lainnya yang memanfaatkan board game untuk pembelajaran di segmen [Guru Belajar].

Kamu juga memiliki cerita atau pengalaman seru seputar pemanfaatan board game sebagai media pembelajaran untuk dimuat di Boardgame.id? Kirimkan saja draft tulisanmu ke email kami di [email protected], atau cukup isi formulir berikut untuk memudahkanmu berbagi cerita:

You may also like