Jadi Juara Monopoly, Kuncinya? Berbuat Baik Pada Lawan!
- HeadlineOpini
- July 19, 2020
- 254
- 6 minutes read
Teman-teman yang hobi bermain board game pasti tidak aneh dengan satu game ini, yaitu Monopoly. Kita bermain sebagai seorang pengusaha yang membuka bisnis di berbagai negara, dengan membangun rumah hingga hotel, yang nantinya jika musuh mengunjungi tempat yang telah kita beli, maka kita harus membayar sewa.
Baca Juga: Landlord’s Game, Awal Mula Lahirnya Board Game Monopoly
Sekilas, ketika kita bermain Monopoly, secara tidak sadar kita pasti akan langsung berpikir untuk cepat-cepat membeli tanah dan segera membangun hotel di satu tempat yang kita inginkan. Cara tersebut ternyata tidak selalu benar. Natalie Fitzsimmons, seorang pemenang pertandingan UK Monopoly yang diadakan Juli 2015 kemarin, justru mengatakan terkadang berbuat baik kepada lawan, akan mengatarkanmu menuju kemenangan dalam bermain Monopoly.
Wanita yang telah berumur 24 tahun ini mengatakan, awalnya dirinya tidak bermain secara kompetitif. Dilaporkan dari TheGuardian, dirinya mendapatkan banyak tips dari teman dan keluarganya. Salah satunya adalah “menggadaikan segalanya”, yang dianggap seperti sedikit bermain curang, tapi justru itu dirinya merasa bingung mengapa orang-orang tidak pernah melakukan hal tersebut.
“(Mortgaging everything} always feels a little like cheating, but I never know why other people don’t do it. As soon as you get a monopoly yourself, mortgage everything else and spend every penny on houses. A monopoly with three houses on each square is far more valuable with lots of low-rent single property squares. You can always unmortgage them later in the game.” ujar Fitzsimmons.
Baca Juga: Sosok Perempuan ini Hadir Dalam Seri Terbaru Monopoly, Setujukah?
Cukup Beli Tiga Rumah
Fitzsimmons juga menambahkan, para kompetitor cenderung menghindari untuk membeli terlalu banyak rumah. Ketika 3 rumah telah terbeli, maka biaya sewa meningkat mencapai nilai maksimal. Jika ingin menjaga uang agar tidak terlalu banyak keluar, cukup beli 3 rumah. Jika ingin sedikit licik, beli 4 rumah dan buat musuh agar tidak membeli rumah di babak berikutnya.
“Once you’ve reached three houses, the amount that the rent increases each house maxes out. If you want to use your money wisely, stick to just three houses. If you want to be extra sneaky – stay on four houses and prevent people from buying houses later in the game once you’ve used them all up.” Ujar Fitzsimmons.
Baca Juga: Kenali Dulu 5 Komponen Board Game Sebelum Mulai Merancangnya
Ketika babak selanjutnya, hal yang menarik adalah “berbuat baik” kepada lawanmu. Biarkan saja dirimu masuk penjara selama mungkin, agar terhindar dari biaya sewa yang begitu mahal. Intinya adalah membiarkan musuhmu untuk melakukan apapun yang mereka inginkan, dan pada akhirnya kamu tinggal berharap bahwa dadu ada di sisimu.
“Leave them favourable when the going gets tough. At the end of the day you’ve got to hope the dice is on your side.” Ujar Fitzsimmons.
Hal yang menarik adalah ketika bersaing, terkadang memberikan kesempatan musuh untuk melakukan hal yang diinginkan mereka, justru akan membuka peluang untuk memenangkan permainan. Suatu pelajaran yang menarik untuk kita yang mungkin selama ini selalu merasa bahwa bersaing itu adalah tidak selalu, tidak memberikan kesempatan kepada musuh. Berbuat baik kepada musuh, justru terkadang memberikan keuntungan kepada kita, selama kita cermat dan tahu kapan kita berbuat baik.
Nah teman-teman punya pendapat sendiri? Yuk share!
*artikel ini telah terbit sebelumnya pada 20 Agustus 2015 oleh Rizal Ziz