Kapan Saat yang Tepat Kenalkan Board Game pada Anak?
- HeadlinePendidikan
- November 13, 2020
- 372
- 7 minutes read
Bicara tentang anak-anak pasti tidak akan pernah lepas dari bermain. Bahkan bermain sudah menjadi bagian dari aktivitas utama mereka sehari-hari. Melarang anak bermain adalah hal yang mustahil, karena anak akan mencari cara lain agar tetap bisa bermain. Bisa jadi mereka akan memilih pergi dari rumah untuk bermain game online di warnet game.
Jika orang tua tidak menginginkan hal itu terjadi pada putra-putrinya, mereka harus punya solusi alternatif ketika mereka melarang anak bermain. Akan lebih baik lagi jika orang tua bisa menyediakan akses bermain yang baik untuk anak, sekaligus mendampingi mereka bermain semudah bermain board game bersama anak-anak kita.
Kita tahu umumnya board game bisa dimainkan lebih dari dua orang. Ini kesempatan, orang tua bisa mendampingi anak, duduk dan bermain bersama anak lewat board game. Pertanyaannya, kapankah sebaiknya orang tua mulai mengenalkan board game pada putra-putri mereka?
Menurut Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan anak, mengungkapkan ada tiga tahapan bermain yang akan dilalui anak.
Baca juga: 5 Keutamaan Work From Home Untuk Keluarga Bahagia
1. Functional Play (Lahir โ 2 Tahun)
Bermain dalam tahapan ini sangat terikat dengan gerakan. Gerakan seperti mengayunkan tangan atau menggenggam akan dipelajari oleh bayi dengan sendirinya. Mereka hanya mempelajarinya melalui kegiatan berulang yang disebut permainan fungsional; aksi berulang ini memberikan stimulasi dan informasi untuk bayi. Ketika seorang bayi menyiprat-nyipratkan air di bak mandi, mereka bermain.
2. Symbolic Play (2 โ 7 Tahun)
Pada tahap ini, anak-anak mulai terlibat dalam bermain dan berimajinasi yang ditandai dengan mengubah fungsi objek. Apapun bisa mereka ubah, sebuah tongkat bisa menjadi pedang atau kuda. Imajinasi mereka akan terus berkembang sejalan dengan bahasa dan kata yang mereka dengar.
Pada usia ini pula tercipta pula Constructive Play seperti bermain balok. Menyusun, menumpuk atau membangunnya. Jenis permainan ini membuat anak-anak belajar kerja sama, pemecahan masalah, dan kreativitas. Dengan berinteraksi dengan balok, anak-anak memahami konsep simetri dan keseimbangan.
3. Games with Rules (7 -11 Tahun)
Menurut Jean, di titik inilah sebuah permainan yang memiliki peraturan sebaiknya dikenalkan. Saat mulai menginjak umur 7 tahun, anak-anak sudah bisa berpikir secara logis. Dengan kata lain mereka akan mulai bisa menganggapi atau menaati aturan seperti peraturan yang biasanya ada di dalam board game.
Dalam buku Play and Child Development, ada sedikit perbedaan pendapat. Buku karangan Joe L Frost, Sue C. Wortham, dan Stuart Reifel mengakatakan anak sudah bisa dikenalkan dengan game yang memiliki aturan sejak umur 4 tahun. Tentunya aturan yang dimaksud adalah yang sangat sederhana. Dalam buku tersebut disebutkan board game termasuk dalam alat atau material yang bisa mendukung learning play anak.
Bicara soal umur, sebenarnya board game hadir dengan rentang umur yang beragam. Ada yang cocok untuk dimainkan oleh anak usia 8 tahun ke atas, 10 tahun ke atas, atau 14 tahun ke atas. Bahkan ada juga board game untuk anak-anak, biasanya dari umur 4 tahun atau 6 tahun ke atas. Informasi tentang rekomendasi umur ini biasanya tercantum dalam box, bisa di samping dan/atau di belakang box.
Baca juga: 13 Rekomendasi Board Game yang Cocok untuk Anak SD
Kamu punya cerita menarik saat pertama kali mengenalkan board game ke anak-anak? Yuk share ceritamu di kolom komentar atau kirim ceritamu ke [email protected].
Jangan lupa, Boardgame.id juga memiliki banyak pilihan judul board game Indonesia yang bisa dimainkan mulai usia 7 tahun ke atas atau SD kelas 1. Dapat dipesan melalui Tokopedia maupun Shopee Galeri Boardgame ID. Follow juga Instagram @boardgame.id untuk update menarik lainnya.
Sumber: Lego Foundation