Silencio: Berkelana Tanpa Bersuara [Review]
- HeadlineKabar GameOpini
- November 23, 2020
- 313
- 13 minutes read
Saat berpetualang bersama teman-teman, sangat wajar jika perjalanan selalu diramaikan dengan cerita, tawa, candaan. Sayangnya hal tersebut tidak mungkin terjadi jika kamu berpetualang dalam board game Silencio terbitan Zoch Verlag.
Silencio dirancang oleh CĂ©sar GĂłmez Bernardino. Sebanyak 2-4 pemain akan menjadi para pengembara yang melintasi berbagai tempat-tempat yang menakjubkan. Tantangan terbesar yang harus mereka lewati adalah selama berkelana tidak boleh ada suara yang keluar dari mulut mereka.
Lalu bagaimana cara para pemain mencapai tujuan akhir jika tidak diperbolehkan berkomunikasi sama sekali? Dengan ulasan dari Boardgame.id kamu akan mendapatkan jawabannya.
GAMBARAN PERMAINAN
Perlu digarisbawahi, Silencio adalah permainan kooperatif. Para pemain akan menyelesaikan permainan tanpa boleh berbicara dengan satu sama lain. Tujuan para pemain di sini adalah membuang kartu dari tangan sebanyak mungkin. Kartu ini merepresentasikan lokasi yang mereka lalui. Terdapat empat lokasi unik yang akan dikunjungi pemain seperti lava, hutan, rawa dan sabana. Namun lokasi-lokasi tersebut tidak benar-benar ada di dunia nyata.
Pada gilirannya, pemain harus memainkan kartu dari tangannya atau skip. Ketika tidak ada lagi kartu yang bisa dimainkan artinya para pengembara ini tidak lagi memiliki tujuan dan permainan pun selesai. Semakin sedikit sisa kartu di tangan semua pemain, semakin baik kerjasama tim.
AKSI & MEKANIK
Di awal permainan, para pengembara akan dibagikan sejumlah kartu lokasi tergantung dari jumlah pemain. Setiap kartu lokasi punya angka dari 2-13. Jadi dalam mode empat pemain total ada 48 kartu. Tujuan pemain bukan menghabiskan dek ini, tapi cukup membuang semua kartu yang ada di tangan mereka.
Setiap lokasi berawal dari kuil kecil dengan angka 1 dan pemain memainkan kartu sesuai lokasinya masing-masing. Syarat untuk memainkan kartu sangat sederhana, cukup perhatikan angka pada kartu. Selama angka pada kartu lebih besar dari kartu yang sudah ada di lokasi maka pemain bisa memainkannya.
Kalau hanya seperti harusnya cukup mudah bukan? Tapi tunggu dulu ada beberapa efek atau aturan tambahan tergantung dari angka dan lokasi kartu yang dimainakan. Setiap kartu lokasi memiliki dua sisi: gelap dan terang. Kedua sisi tersebut mempunyai efek yang berbeda berbeda.Ketika kartu yang baru dimainkan angkanya berurutan dari kartu terakhir di lokasi tersebut, maka pemain harus mengarahkan kartu tersebut untuk menunjukkan sisi gelapnya dan harus menjalankan efek kartu sisi gelap, jika angkanya tidak berurutan maka harus kartu yang menunjukkan sisi terang diarahkan ke atas, dan akan mendapatkan efek sisi terang.
Efek sisi gelap harus dijalankan meskipun pemain tidak menyukai hasilnya, namun efek dari sisi terang boleh tidak dijalankan. Ada efek yang mebuat pemain harus mengambil kartu dari Oracle. Ada pula efek yang memaksa pemain berikutnya harus memainkan kartu hijau, kalau tidak bisa pemain harus skip. Kalau semua pemain skip maka permainan langsun selesai.
Berhubung pemain tidak boleh ngobrol, sangat menantang untuk tidak membuka mulut dan memberi tahu pemain aktif tentang efek yang terkadang harus dieksekusi. Tapi apabila ada yang bersuara maka semua pemain kalah.
VISUAL & KOMPONEN
Satu hal yang paling menarik adalah ketika menyadari kalau setiap kartu di lokasi yang sama akan membentuk sebuah panorama sepanjang 13 kartu. Panorama ini juga berlaku untuk kedua sisi: gelap dan terang. Sayangnya pemain tidak mungkin mendapatkan panorama yang untuh dari kartu lokasi angka 1 hingga 13 ketika bermain, toh tujuan permainannya juga bukan membuat panorama.
Jika diperhatikan dengan seksama, gambar-gambar pada setiap kartu sebenarnya cukup detail dan unik karena tidak ada gambar yang sama. Jadi selama permainan, pemain akan selalu bergerak mengeksplorasi area baru pada sebuah lokasi. Dengan penerapan ilustrasi yang berbeda memperkuat adanya progres sejauh apa mereka para pengembara ini berkelana. Menariknya, potongan dan cetakan kartunya sangat presisi jadi begitu disambung menjadi panorama gambarnya terlihat sempurna.
Sebenarnya selain komponen kartu ada juga lembaran panduan singkat yang menuangkan maksud dari setiap efek kartu lokasi baik gelap maupun terang. Lembaran ini cukup tipis seperti brosur pada umumnya, jika setiap pemain sudah hafal dengan efek-efek kartu lembaran tidak diperlukan lagi.
Ukuran boxnya kecil seukuran Coloretto atau The Mind. Mungkin karena terbentur ukuran ini, si lembaran panduan tadi bukan dari cardboard dan jadi tidak muat. Oiya, meskipun kecil dan bisa masuk ke saku, para pencinta sleeve mungkin akan kecewa karena apabila kartu diberi sleeve mereka tidak lagi muat masuk ke dalam box.
REPLAYABILITY
Sangat jarang ada grup yang pada percobaan pertama langsung berhasil menyelesaikan permainan kooperatif dengan komunikasi yang terbatas. Hanya berdasarkan hal tersebut, permainan seperti Hanabi, The Mind dan juga Silencio ini selalu membuat para pemainnya penasaran untuk mencobanya lagi dan lagi.
Para pemain pun bisa sepakat untuk memakai varian atau memilih tingkat kesulitan. Di Silencio ada kartu Tavern, awalnya kartu ini tertutup dan baru terbuka setiap kali ketiga efek dari kartu sisi gelap diaktifkan. Ketika terbuka, satu orang pemain boleh berbicara dan memberikan petunjuk untuk rekan satu timnya. Ibarat dalam perjalanan, mereka menemukan sebuah kedai dan di sanalah mereka bercengekerama. Tentu varian ini akan membuat permainan menjadi lebih mudah.
Jangan senang dulu kalau permainan berhasil diselesaikan. Para pemain bisa meningkatkan kesulitan dengan memilih satu, dua, atau semua kartu kuil untuk ditutup dari awal permainan. Kartu kuil ini sebenarnya memberikan efek selayaknya efek kartu terang. Efek kuil kecil sesuai dengan efek terang di lokasinya, sedangkan dengan kuil besar pemain boleh memakai salah satu dari efek kuil kecil. Balikkan kartu kuil begitu efeknya dipakai untuk menampilkan sisi gelap sebagai tanda efek sudah dipakai. Ini artinya semakin banyak kuil yang gelap di awal permainan, maka semakin menantang dan semakin sulit permainannya.
TANGGAPAN AKHIR
Isa Rachmad Akbar
Entah sejak kapan saya jadi menyukai permainan kooperatif yang dilarang saling ngobrol, jadi otomatis langsung suka dengan Silencio. Momen ketika tinggal satu kartu biru dan kami berhasil memainkannya lalu semua pemain mengangkat tangan seraya merayakan kemenangan. Tapi kemudian ada yang menyadari kalau angkanya berurutan yang artinya kartu biru harusnya dipasang ke sisi gelap dan mengaktifkan efeknya: berikan satu kartu dari Oracle ke pemain lain. Lalu kamipun serentak berteriak “Nooooo!” dan kami tidak jadi menang, karena kartu dari Oracle tidak bisa dimainkan. Sungguh pengalaman bermain yang seru dan tak terlupakan. Game yang menyenangkan meskipun kotaknya kecil. Mantap!
Mohammad Prasetyo
Sebagai sebuah game kooperatif, saya suka dengan game ini, aturan tidak boleh berbicara membuat kita harus bisa memikirkan pemain berikutnya yang akan jalan setelah kita. Meski game ini simpel tapi cukup membuat kita berpikir setiap mau memainkan kartu, memikirkan di mana sebaiknya di dimainkan atau kartu mana yang paling tepat dimainkan saat ini dan seterusnya. Sangat menyenangkan dimainkan bersama teman meskipun belum berhasil mendapatkan perfect score!
Hibar Khasyaâa Yusanda
Permainan yang menarik dan tidak terlalu susah untuk dijelaskan, meskipun agak sedikit tricky. Tipe permainan yang membuat para pemainnya tercengang ketika pertama kali main karena mungkin shock dengan hasilnya akibat sesama pemain tidak boleh berbicara. Dan ini memicu pemain untuk mencobanya lagi dan lagi sampai lancar. Tergantung gaming grupnya juga sih.
Meskipun cara bermain yang tidak boleh ngobrol ini bukan hal baru, tetapi Silencio berhasil mengemasnya menjadi sesuatu yang fresh karena setiap kartu ada dua sisi dengan efek yang berbeda. Dan yang menarik pas ada efek tapi lupa dijalankan, kalau pada saat main game lain pemain lain bisa ngobrol untuk mengingatkan, tapi karena di sini ngobrol malah bikin kalah jadi ya gemes aja.
Akhir kata, tim Boardgame.id mengucakapkan terima kasih banyak kepada Zoch Verlag yang telah memberikan review copy Silencio.