First Voter Buatan Kummara Ini Ajak Pemain Cerdas dalam Memilih Pemimpin Saat Pilkada atau Pemilu

First Voter Buatan Kummara Ini Ajak Pemain Cerdas dalam Memilih Pemimpin Saat Pilkada atau Pemilu

Hayo ngaku! 27 Juni kemarin kamu ikut nyoblos di Pilkada 2018? Semoga kamu nggak salah pilih calon pasangan ya. Ngomong-ngomong soal pemilu, kamu baru boleh berpartisipasi untuk memilih dalam pemilu ketika kamu sudah mendapat KTP atau saat kamu berusia 17 tahun.

Belajar memilih pemimpin dalam pilkadaMirisnya, dilansir dari berita Kompas.com, ternyata masih banyak remaja muda yang belum masuk DPT (Daftar Pemilih Tetap) meskipun nama mereka sudah ada di Dindukcapil. Lalu, menurut Merdeka.com puluhan ribu warga juga belum terdaftar DPT.

Artinya, masih banyak yang menganggap pemilihan kepala daerah ini belum cukup penting. Akibatnya, karena kamu tidak ikut menyumbangkan suara, bisa jadi pasangan yang terpilih ternyata kinerjanya kurang baik.

Atas problematika inilah Kummara Game Design Studio mencoba membuat sebuah board game tentang simulasi pemilihan calon pemimpin berjudul First Voter. Di akhir permainan, pemain harus memilih alien yang akan pemimpin sebuah planet. Pemain akan untuk memilih calon yang memiliki program kerja yang sesuai dengan kartu objektif pribadi mereka. Nah! jadi sebelum penghujung permainan, tugas pemain adalah mencari tahu informasi dari setiap calon, dan mencermati setiap kampanye mereka.

Hati-hati, satu dari tiga calon ada yang memiliki program omong kosong. Jika di akhir permainan calon ini terpilih maka semua pemain dinyatakan kalah. Sebaliknya, jika calon lain yang terpilih, maka pemain akan mendapatkan skor sesuai dengan simbol yang muncul di program pemimpin yang terpilih dan di kartu objektif pribadi mereka.

Playtest First Voter | Foto: Eko Nugroho

Prototipe First Voter sudah sempat diujicobakan bersama beberapa rekan media Tempo dan Kumparan. Respon yang didapatkan sangatlah positif. Harapannya, First Voter mampu menumbuhkan semangat menyalurkan hak suaranya terutama bagi kalangan remaja yang usianya sudah diperbolehkan untuk memilih.

Kedepannya, Kummara akan mencoba akan membuka kesempatan kepada lebih banyak pihak lagi untuk bisa menggunakan game ini guna meningkatkan kesadaran pentingnya mencoblos dan mencari tahu informasi-informasi valid terkait para calon agar nantinya tidak salah pilih.

You may also like