Ooo, Ternyata Begini Cara Main Board Game SIAGA dari BAZNAS
- HeadlineKabar GameTips/ Tutorials
- January 8, 2020
- 475
- 7 minutes read
Tahun 2019 lalu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama dengan Lembaga Beasiswa BAZNAS bekerjasama dengan Kummara Game Studio untuk mengembangkan sebuah board game tanggap bencana. Board game yang kemudian diberi judul SIAGA: Siap Tanggap Bencana langsung diujicobakan sebagai media pelatihan tanggap bencana di sekolah-sekolah Lombok dan Palu bersama guru dan murid.
Baca juga: BAZNAS Ajak Guru-Guru di Lombok Ikuti Pelatihan Tanggap Bencana Melalui Board Game SIAGA
Mungkin ada yang bertanya-tanya, seperti apa sih sebenarnya cara main dari board game SIAGA yang katanya bisa dimainkan untuk 3-12 pemain secara kelompok! Yuk kita cari tahu.
Bukan permainan evakuasi bencana
Rupanya dalam board Game SIAGA, para pemain berperan sebagai tim tanggap bencana diharuskan bekerja sama untuk menumbuhkan kesadaran tanggap bencana di berbagai daerah. Tugas yang akan dilakukan pemain meliputi: memitigasi resiko bencana, menyiapkan bantuan ketika bencana terjadi, dan memastikan proses perbaikan berjalan secara optimal.
“Kami tidak membuat game tentang evakuasi bencana, karena evakuasi ini soal disiplin instingnya kita sebagai manusia sudah cukup, kami membuat game untuk persiapan agar anak dan keluarga tidak panik. Teknik evakuasi penting namun kesiapannya terhadap bencana lebih penting.” ujar Eko Nugroho, CEO Kummara Game Studio.
Baca juga: Bermain Board Game SIAGA Bersama Siswa Sekolah Dampingan BAZNAS di Palu
Secara garis besar, semua tugas di atas dilakukan dengan cara melakukan berbagai kegiatan yang disiratkan dengan mengumpulkan Kartu Informasi, Kartu Latihan Evakuasi, Kartu Bantuan dan Kartu Gotong Royong. Karena ini adalah permainan kooperatif, para pemain dinyatakan kalah jika poin bintang mencapai angka satu atau kurang di papan skor.
Minimalisir jumlah korban bencana
Di awal permainan para pemain akan mendapati tiga lokasi secara acak. Adapun tiga jenis lokasi yang ada dalam permainan: Sungai (rawan banjir), Gunung (rawan gempa dan erupsi), Pantai (rawan gempa dan tsunami). Di lokasi yang didapat, setiap tim akan meletakkan Kartu Pemukiman dan mendapatkan sejumlah Kartu lainnya beserta empat pion petugas.
Permainan akan terbagi dalam tiga fase di setiap putarannya:
- Fase Koordinasi: Para pemain mempelajari Kartu Indikator pada putaran tersebut (event) lalu menempatkan pion petugas yang mereka punya ke area yang tepat. Kartu Indikator ada 2, Indikator Standar dan Indikator Bencana.
- Fase Respon: Kartu Indikator dibalik dan lihat efeknya, pemain bisa mendapat kartu atau malah kehilangan kartu tergantung di mana pion petugas diletakkan pada Fase 1. Jika ternyata adalah Kartu Indikator Bencana maka pemain yang memiliki pemukiman di daerah lokasi yang terjadi bencana harus menghitung korban.
Jumlah korban bisa dikurangi jika ada pion petugas di lokasi bencana dan apabila pemain telah mengumpulkan Kartu Latihan Evakuasi dan Kartu Informasi. - Fase Rekonstruksi: Pemain saling membantu dengan berbagi Kartu Bantuan atau Kartu Gotong Royong dan memperbaiki perkampungan yang rusak setelah bencana (jika ada).
Permainan berakhir begitu tumpukan Kartu Indikator telah habis atau pion skor mencapai angka 1 atau kurang. Permainan dimulai dengan pion skor berada di skor 56 dan akan berkurang untuk setiap korban yang tidak berhasil diselamatkan.
Baca juga: Kata Guru dan Murid yang Sudah Mencoba Board Game SIAGA dari BAZNAS
Kira-kira begitu gambaran cara main board game SIAGA. Saat ini board game SIAGA masih belum dipasarkan secara bebas. Kamu bisa menghubungi akun Instagram @lembagabeasiswabaznas jika ingin mengajukan pertanyaan terkait program atau pemanfaatan board game SIAGA.
*Artikel di atas merupakan bagian seri artikel sponsor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)