Kaget! Main Board Game Jadi Paham Bisnis [Wawancara]

Kaget! Main Board Game Jadi Paham Bisnis [Wawancara]

Di zaman modern seperti ini, tidak sedikit orang yang masih menganggap game sebuah hal yang buruk. Bermain game adalah aktivitas yang sia-sia, hanya selingan untuk buang-buang waktu saja. Namun Boardgame.id percaya, game bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik. Untuk itu kami telah mewawancarai beberapa narasumber dari berbagai bidang pekerjaan yang pernah memanfaatkan board game untuk menciptakan sesi pembelajaran yang lebih seru dan interaktif.

Baca juga: Guru SMAN 1 Petungkriyono: Mengajar Generasi Gamer ya Harus Pakai Game Dong [Wawancara]

Berikut ini kami tuliskan hasil wawancara bersama mas Indrawan Nugroho via telepon. Beliau adalah seorang professional trainer, konsultan bisnis sekaligus salah satu dalang di balik terciptanya Business Craft board game. Wawancara ini bertujuan untuk memberikan pembaca perspektif atau sudut pandang lain tentang game.

Indrawan Nugroho, konsultan bisnis inovasi
Mas Indrawan Nugroho di acara Launching Business Craft Board Game
Boardgame.id: Halo, Assalamu’alaikum mas Indra?


Mas Indrawan: Wa’alaikumsalam, jadi gimana mas?

Ya, mas, jadi Boardgame.id mau tahu nih cerita di balik pengalaman mas Indra dengan board game. Tapi sebelum itu, mas Indra boleh memperkenalkan diri dulu, agar nanti pembaca juga jadi kenal.


Ini nanti diterbikan dalam bentuk tulisan kan ya? Paling singkat saja ya. Saya Indrawan Nugroho, saat ini saya sehari-hari fokus di CIAS (Corporate Innovation Asia) sebagai master coach dan konsultan bisnis inovasi. Nanti pembaca yang ingin tahu profil lengkap saya bisa buka Linkedin saya saja. Dicantumkan link-nya.

Profile Indrawan Nugroho (Linkedin)


Eko Nugroho, CEO Kummara Studio (kiri) & Indrawan Nugroho, para perancang Business Craft
| Foto: (warta kota/nur ichsan)

Oh baik mas, kalau begitu saya langsung loncat saja ke pertanyaan. Untuk yang pertama, boleh diceritakan pengalamannya mas Indra ketemu dengan board game itu gimana mas?


Kalau dulu, sewaktu kecil ada board game yang sempet saya mainkan, judulnya “Life” (Game of Life) kalo nggak salah ya? Tapi ya karena waktu itu jaman SD atau SMP, udah lama banget jadi yang diinget ya bagian seru main barengnya aja.

Oh iya Game of Life ya. Nah, kalau cerita awal mula mas Indra pakai board game yang lebih serius gimana mas?


Mulai tertarik dengan board game sebagai media pembelajaran itu karena main Cashflow 101, dari situ mulai terpikir untuk memanfaatkan board game sebagai media pembelajaran. Tahun 2005, akhirnya saya membuat board game yang pertama judulnya Kubik Leadership Game. Jadi materi Kubik Leadership hari itu di-summarize jadi sebuah board game.

Respons peserta pada saat itu gimana mas?


Respons peserta sangat positif, dan setelah dievaluasi malah membuat saya semakin yakin bahwa board game bisa menjadi media pembelajaran yang bagus, sampai hari ini.


Playtest Business Craft bersama mas Indra (kanan)

Tadi mas Indra sempat cerita tertarik dengan board game ternyata bisa dijadikan media pembelajaran alternatif dari bermain Cashflow 101. Memang apa sih yang dirasakan mas Indra pada waktu pertama coba main Cashflow?


Pada saat itu saya sangat buta terkait dengan financial literacy dan nggak kebayang gimana sih kok orang-orang ada yang mudah mengumpulkan uang dan sementara yang lain susah, kan itu jadi misteri. Tapi dengan main, pikiran saya jadi terbuka. Oh seperti itu kenapa orang kaya tambah kaya, orang miskin tambah miskin. Jadi ada sebuah pencerahan lah tentang financial literacy dari main board game.

Dulu saat pertama kali membuat board game yang Kubik Leadership itu sendiri tantangannya apa aja mas?


Jujur pada waktu buat Kubik Leadership itu saya buat sendiri tanpa banyak tahu tentang game design atau game-based learning. Walaupun dari situ peserta bisa mendapatkan pembelajaran tapi lemah dari sisi game mekaniknya. Saya merasakan sendiri bahwa game ini masih jauh dari sempurna.

Baca juga: Perancangan Business Craft Board Game: Berubah Jauh dari Ide Awal [Bedah Board Game]

Kemudian sewaktu tahun 2016, saat inisiasi membuat Business Craft kan awalnya dari bukunya mas Indra, Rise Above the Crowd, ide transformasi dari buku jadi board game itu gimana mas?


Saat bertemu dengan Kummara (Game Design Studio), saya jadi semakin yakin kalau konsep bertemu dengan game mekanik yang bagus itu bukan hanya akan menghasilkan sebuah experience yang asik tapi juga pembelajaran yang dalam yang terus bisa digali insight-nya nggak abis-abis. Jadi saya beranikan diri mengajak kerjasama dengan teman-teman Kummara yang memang ahli di bidang game design. Saya percayakan ke mereka dan terbukti kan?


Launching Business Craft di FX Sudirman Jakarta bula Maret 2018

Kalau menurut mas Indra game yang bagus untuk pembelajaran itu yang gimana sih?


Game yang bagus itu harus punya konten dan mekanik yang bagus juga. Mekanik yang bagus bisa membuat pemainnya engage dengan permainannya. Tapi kalau misalnya tidak dikawinkan juga dengan kedalaman konten, ilmu atau filosofi yang coba dibawa melalui game, menurut saya belum bener-bener menjadi serious game yang nendang.

Demikian juga sebaliknya, kalau pengalaman saya yang dulu itu dengan Kubik Leadership secara konten sih bagus, tapi karena saya tidak punya ilmu gimana membuat board game jadi kan game mekaniknya lemah. Orang tetep dapat manfaat atau insightnya tetapi kurang maksimal gitu.

Mas Indra sendiri lebih memilih konten atau mekanik?


Saya melihat Business Craft itu salah satu contoh game yang punya good content dengan great mechanics. Jadi saya memilih dua-duanya. Kalau ada kesempatan membuat board game lagi, saya akan memastikan dua elemen itu yang menjadi fondasi utama.


Bermain Business Craft

Dari penggunaan Business Craft sendiri ada hal menarik nggak sih mas yang bisa diceritakan?


Yang pasti kalau dari testimoni peserta, mereka tidak mengira dalam waktu yang singkat dan menyenangkan mereka bisa mendapat gambaran utuh tentang bagaimana sebuah bisnis itu bisa bertumbuh dan mengalahkan pesaing-pesaingnya.

Orang bisa saja belajar tentang bisnis selama satu semester tapi mungkin tidak akan mendapatkan pengalaman seperti saat main Business Craft. Mereka tahu konsep bisnisnya, teorinya, tapi mereka tidak melihat gambaran utuhnya dan mereka tidak terlibat langsung dalam bisnis ya akhirnya hanya mendapat sebatas teori yang diajarkan saja.

Kalau di Business Craft mereka bisa simulasi, menggali pengalaman seolah-olah mereka menjalankan bisnis dan belajar banyak dari prosesnya.


Para trainer & pebisnis bermain Business Craft

Business Craft ini selain dimainkan saat training pernah dicoba dimainkan ke keluarga nggak mas?


Oh iya, itu malah justru board game favoritnya anak-anak.

Wah, paling yang terakhir nih mas. Ada pengalaman seru nggak mas pas main Business Craft dengan anak-anak?


Pertama, anak-anak tidak perlu diajarin. Mereka langsung bisa menebak-nebak cara menangnya gimana, mereka cukup diajarkan basic rule-nya dan mereka cepet ngangkep aturannya. Somehow, lebih cepet daripada saat ngajarin orang dewasa.

Yang menarik lagi saat anak-anak saya yang masih SD (kelas 5) dan SMP (kelas 8) tak ajak main dengan teman-teman saya yang memang pebisnis. Habis sudah teman saya, kalah dengan anak-anak. Pas saya perhatikan, anak-anak lebih eksperimental, nggak takut kalah, bener-bener serius ketika main, berani ambil resiko. Sementara teman saya yang pebisnis terlalu banyak pertimbangan kali ya makanya kalah.

Ya itulah the beauty of children’s mind, padahal mereka main board game yang serius. Kita yang sudah dewasa kadang meremehkan anak-anak kita gitu. Pemahaman anak-anak saya tentang perang dunia saja jauh melampaui saya. Ya itu juga karena main game.

Mantap mas. Paling segini dulu aja mas. Terima kasih banget buat waktunya. Assalamu’alaikum.


Oke mas, siap. Wa’alaikumsalam.

Menarik board game tuh keren banget ya, ternyata game bisa dimanfaatkan juga untuk belajar bisnis, membuka sudut pandang baru dan memberika pengalaman selayaknya menjalankan bisnis sungguhan.

Kamu juga ingin mempelajari teknik-teknik game-based learning atau pembelajaran berbasis game untuk menciptakan sesi belajar yang interaktif? Ikut saja Kelas Game Based Learning dari Ludenara bulan September 2019 mendatang yang diadakan di Playspace by Boardgame.idAntapani, Bandung.

You may also like