Asmodee Tawarkan Penelitian Board Game Untuk Pendidikan dengan Dana Rp200 M
- HeadlineKabar Game
- October 31, 2019
- 307
- 7 minutes read
Satu agenda yang cukup menarik di Essen SPIEL 2019 kemarin adalah Educator’s Day yang menunjukkan bahwa bermain board game tidak hanya untuk bersenang-senang saja. Di Educator’s Day inilah SPIEL memberikan wadah untuk para pemerhati pendidikan seperti guru dan orang tua yang tertarik untuk mencari tahu tentang potensi lebih dalam terkait board game dan penggunaannya di sekolah dan sebagai alat untuk mengajar.
Educator’s Day sesi pertama dibuka oleh Asmodee, raksasa board game yang mengakuisisi berbagai penerbit board game papan atas seperti Days of Wonder, Fantasy Flight Games dan lainnya. Dalam sesi tersebut, Asmodee memperkenalkan divisi Asmodee Research yang fokus pada pemetaan dan analisis penggunaan board game di masyarakat.
Mikael Le Bourhis, Manejer dari Asmodee Research yang menjadi pembicara kala itu memperkenalkan salah satu program yang digadang sejak tahun 2018 yaitu Game in Lab. Program ini merupakan kerjasama yang dilakukan oleh Asmodee dengan Innovation Factory, sebuah organisasi nirlaba asal Perancis yang memiliki spesialisasi dalam inovasi berbasis kecerdasan kolektif, mempromosikan pengembangan dan penilaian board game sebagai sumber nilai sosial.
Pada kesempatan itu pula Mikael menerangkan dua proyek besar yang terlahir dari Game in Lab, yaitu Call for Project (CfP) untuk penelitian tentang board game, pendidikan dan kesehatan. Penelitian ini bersifat jangka pendek atau 12 bulan saja, dengan dana 15.000 € atau 235 Milyar Rupiah dan dibuka secara internasional alias siapa pun boleh mendaftar.
CfP tahun 2019 sudah ditutup, selanjutnya akan dibuka kembali pada bulan Januari 2020 mendatang. Informasi lebih lanjut bisa kunjungi halaman Game in Lab: Research Grant.
Baca juga: Pecahkan Rekor, Panitia SPIEL Langsung Umumkan Tanggal Essen SPIEL 2020
Untuk penelitian jangka panjang, Game in Lab punya proyek lain, yakni CIFRE atau penelitian untuk mahasiswa yang sedang mengejar jenjang S3 atau doktor selama tiga tahun. Dengan kata lain, orang yang terpilih akan mengerjakan tesisnya di Asmodee Research. Dia akan bergabung dengan tim Game in Lab di mana dia akan berpartisipasi dalam animasi dan pengembangan proyek sebagai bagian dari misi perusahaan.
Berbeda dengan CfP yang mungkin hanya menerima 3-4 proyek, CIFRE menerima 1-2 proyek saja. Pada kesempatan tersebut Mikael pun menceritakan beberapa proyek yang sudah terealisasi dari CfP gelombang pertama yang dimulai dari awal tahun kemarin, berikut rangkumannya:
- Proyek Antropologi oleh R. Bayeck dari Pennsylvania State University (USA)
Menginterogasi cara bermain board game Songo sebagai sarana untuk mengembangkan kohesi sosial dan identitas komunitas di Kamerun. - Proyek Interaksi Manusia dengan Komputer oleh M. Rogerson dari The University of Melbourne (Australia)
Mempelajari sisi digital dari sebuah hybrid board game atau board game yang memadukan atau memanfaatkan peranan perangkat digital. - Proyek Remidi Pendidikan oleh A. Pelletier dari Caen University & Clinique Optineurones (Kanada & Perancis)
Meneliti tentang bagaimana board game memiliki kemampuan untuk mengontrol ranah atau aspek kognitif pada anak-anak yang duduk di sekolah dasar dan kemudian mengimplementasikannya secara langsung.
“Semua proyek tersebut sedang berjalan dan besar harapan kami untuk bisa membagikan hasil penelitian pada tahun depan,” ujar Mikael.
Demi mendukung segala program dan proyek yang dijalankan oleh Game in Lab, Asmodee Research juga menggelar beberapa pertemuan agar para pakar dan peneliti bisa saling berbagi pandangan. Salah satunya adalah Board Game Studies Colloquium (BGS), atau forum antar sarjana dan peneliti dari berbagai disiplin ilmu tentang praktek dan temuan penelitian yang berkaitan dengan game dari masa lalu hingga sekarang.
BGS membuka kesempatan mempresentasikan paper penelitian dengan durasi 20 menit dan 10 menit tanya jawab. Pendaftaran paper akan ditutup pada tanggal 15 Januari 2020. BGS sendiri akan dilaksanakan dari tanggal 12-15 Mei 2019. Di sana, para pakar dan peneliti yang akan hadir antara lain:
- Jean-Emmanuel Barbier (Haute Ecole de Bruxelles)
- Vincent Berry (University Paris 13)
- Gilles Brougère (University Paris 13)
- Gabrielle Fauste (Game in Lab)
- Mikaël Le Bourhis (Game In Lab)
- Manuel Boutet (University Nice Sophia Antipolis)
- Olivier Caïra (University of Evry)
- Tristan Cazenave (university Paris Dauphine)
- Véronique Dasen (University of Fribourg)
- Thierry Depaulis (International Society for Board Game Studies)
- Alex De Voogt (American Museum of Natural History)
- Eddie Duggan (International Society for Board Game Studies)
- Michaël Huchette (University Paris 13)
- Edwige Lelièvre (University Versailles Saint-Quentin-en-Yvelines)
- Jorge Nuno Silva (University of Lisbon)
- Lisa Rougetet (University of Brest)
- Ulrich Schädler (Swiss Museum of Games)
- dll
Kunjungi situs resmi BGS untuk informasi lebih lanjut serta tahapan lengkapnya untuk mendaftarkan paper: https://bgsparis2020.com/