Game Based Learning Festival 2019 Buktikan Belajar Lewat Game Itu Berhasil
- HeadlineKomunitasPendidikan
- November 11, 2019
- 317
- 12 minutes read
Sabtu (09/11). Salah satu gedung SBM ITB tiba-tiba ramai dikunjungi oleh guru dan pengamat pendidikan sejak pagi hari. Rupanya hari itu sedang ada Game Based Learning Festival 2019 (GBL Fest 2019) di Auditorium Nemangkawi, Gedung Freeport lt. 6, SBM ITB, Bandung. Festival ini diadakan berkat kolaborasi oleh Ludere Nusantara (Ludenara), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan SBM ITB.
Salah satu agenda utama dari GBL Fest adalah seminar bertajuk “Optimasi Game & Digital Teknologi Untuk Akselerasi Kualitas Pendidikan Indonesia” bersama tiga orang narasumber. Mereka adalah Dr. Irfan Syauqi Beik (Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan – Baznas), Scot Osterweil (Game Designer & Creative Director of Education Arcade – MIT), dan Achmad Ghazali, Ph.D (Director of QA and Accreditation & Assistant Professor – SBM ITB) yang dimoderatori oleh Eko Nugroho (Co-founder Kummara Game Design Studio & Co-founder Ludenara).
Seminar tersebut dibagi menjadi empat sesi. Sesi pertama dibuka oleh Achmad Ghazali yang menceritakan tentang pentingnya gamification dan game based learning serta sedikit cerita tentang Laboratory of Educational Games yang digarap SBM ITB.
Scot menjadi pembicara kedua yang menceritakan bahwa bermain sebenarnya adalah sebuah proses belajar. Justru dari bermain mamalia termasuk manusia banyak belajar hal baru dari bermain. Sesi selanjutnya adalah milik Dr. Irfan yang menerangkan bagaimana Baznas peduli akan akses edukasi terutama di posko atau lokasi bencana. Dari sanalah Baznas kemudian merilis board game agar suasana belajar atau pesan yang ingin disampaikan oleh Baznas untuk masyarakat mudah tersampaikan.
Sesi talkshow yang terakhir mengajak semua pembicara tadi ke atas panggung yang kemudian dimoderatori oleh Eko Nugroho. Eko melempar beberapa pertanyaan menarik seperti apakah peran guru akan tergantikan di tengah teknologi yang sudah maju di mana materi pelajaran bahkan dengan mudah didapatkan lewat internet.
Showcase Board Game Indonesia
Dalam festival ini Ludenara juga mengajak beberapa partner yang memiliki board game dengan nilai edukasi yang cukup tinggi dalam berbagai bidang. Partner-partner ini, termasuk Boardgame.id diberikan meja display untuk showcase board game yang mereka bawa.
Alhasil ada sekitar 10 meja yang menampilkan board game Indonesia dengan berbagai fokus edukasi. Beberapa partner dan judul board game yang ditampilkan dalam GBL Fest:
- SIAGA!, sebuah board game tanggap bencana dari Baznas.
- Galaxy Obscurio dan The Rampung, dua board game dari PeaceGeneration Indonesia tentang anti kekerasan dan toleransi.
- Carpe Diem, board game yang meningkatkan kesadaran bahayanya depresi dan pentingnya menjaga kesehatan mental dari UNISBA.
- Gastronot, board game hasil kolaborasi dengan HIVOS tentang gerakan gastronomi dengan tema astronot yang pergi ke berbagai planet untuk mengumpulkan makanan.
- Seri board game KPK yang setiap judulnya menanamkan pentingnya jujur untuk berbagai kalangan usia.
- Seri board game dari Sekolah Nurul Fikri yang mengangkat berbagai materi pelajaran dari TK hingga SMA.
- Business Dictionary, sebuah permainan kartu tentang bisnis yang dirancang dan diterbitkan oleh SBM ITB.
- OWA: Life of the Gibbons yang dirancang oleh guru-guru di Pekalongan dan bekerja sama dengan tim konservasi Owa
- Aquatico, board game dari Coral Triangle Center mengajak pemain menjaga ekosistem air dari limbah/pencemaran.
- Wilah!, permainan kartu sederhana dari Social Designee untuk anak-anak belajar memilah dan mengolah sampah.
*Aquatico dan Wilah! sudah tersedia di Galeri Board Game Indonesia. Kunjungi PlaySpace by Boardgame.id atau hubungi tim sales Boardgame.id untuk mendapatkannya.
Seminar ini dihadiri oleh puluhan guru dari berbagai daerah, tidak hanya yang berada di Bandung namun juga luar kota. Ini menjadi bukti bahwa game juga mulai diperhatikan oleh para pendidik. GBL Fest 2019 telah memberikan gambaran bahwa game punya dampak positif dan peran yang bisa mendongkrak pendidikan dengan menciptakan sesi belajar mengajar yang lebih seru dan interaktif.