Belapati War, Profil 20 Finalis Indonesia to SPIEL [Bagian 1]
- HeadlineKabar GameKabar IndustriSPIEL 2019
- October 12, 2019
- 341
- 4 minutes read
Kontingen Indonesia akan kembali berpartisipasi dalam SPIEL 2019, salah satu pameran board game internasional terbesar yang berlangsung pada tanggal 24-27 Oktober di Jerman. Keikutsertaan Indonesia kali ini mendapat dukungan penuh dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) dan Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI). Booth Indonesia berada di Hall 3-Q106 dengan bendera Archipelageek, program dari Deputi Pemasaran Bekraf yang kerap mengangkat produk-produk industri game tanah air.
Sebanyak 20 board game Indonesia telah lolos seleksi dan siap dipamerkan dalam booth Archipelageek di Essen SPIEL 2019. Lewat seri artikel berikut ini, Boardgame.id akan menyajikan 14 seri artikel yang akan menjelaskan profil kreator serta board game karya anak bangsa yang dibawanya sebagai wakil Indonesia di Essen SPIEL 2019. Berikut seri yang pertama:
1. Belapati War
Belapati War (sebelumnya berjudul Bubat War) merupakan board game garapan tim LOGI Games dari Surakarta. Board game ini terinspirasi dari cerita tentang dua kubu kerajaan yang memperebutkan kekuasaan. Mereka adalah kerajaan Majapahit yang menyerang kerajaan Sunda Galuh.
Belapati War hanya bisa dimainkan untuk empat pemain saja berusia usia 8 tahun ke atas dengan durasi permainan sekitar 30-45 menit. Permainan terdiri dari tim berisi dua orang yang masing-masing akan memegang kubu Majapahit atau Sunda Galuh. Terdapat dua jenis bidak yaitu bidak Ksatria dan bidak Raja. Bidak Ksatria hanya bisa bergerak empat arah, sedangkan Raja bisa bergerak ke delapan arah.
Di papan permainannya sendiri ada kotak ganti arah dan kotak rahasia. Jika bidak pemain menginjak kotak pindah arah maka pemain harus mengikuti arah tersebut. Pemain akan mengambil kartu rahasia bila bidaknya menginjak petak rahasia. Kubu yang berhasil menghabiskan bidak pemain lain akan memenangkan permainan.
Tentang LOGI Games
Berawal dari adanya mata kuliah ilustrasi terapan di prodi DKV Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Salah satu keluaran tugasnya adalah mendorong mahasiswanya untuk menciptakan kreasi board game. Dikuatkan juga mengenai potensi board game hasil karya mahasiswa, maka prodi DKV ISI Surakarta membentuk wadah untuk boardgame hasil karya mahasiswa agar dapat berkembang. Dari sanalah terbentuknya LOGI games sebagai wadah.
Baca juga: Profil 20 board game finalis Indonesia to SPIEL 2019 yang lainnya.